Kriteria Evaluasi
Presentasi
Kriteria-kriteria
yang perlu dievaluasi meliputi dua hal, yaitu materi presentasi dan cara
penyampaiannya. Masing-masing kriteria dapat terdiri atas beberapa poin,
yaitu :
1. Materi
Presentasi
a. Desain
Slide
Tidak banyak menggunakan kalimat atau gambar yang
menyebabkan audiens kesulitan memahami pesan utama sebuah slide.
b.
Urutan Slide
Mulai slide pertama hingga terakhir berisi
rangkaian gagasan yang sistematis, logis dan tidak loncat-loncat
c.
Ukuran Huruf
Menggunakan jenis font yang sederhana dan jelas,
sehingga mudah dibaca audiens yang duduk di barisan depan hingga paling
belakang.
d.
Kesesuaian Gambar
Memilih gambar atau foto yang relevan, proporsional
dan memperkuat gagasan dalam sebuah slide.
e.
Kontras Warna
Menggunakan tulisan dengan warna yang kontras
dengan latar belakang slide. Misalkan, tulisan hitam untuk slide dengan latar
belakang putih
2. Cara
Penyampaian Presentasi
·
Suara
penyampaian materi dengan volume suara yang jelas, sehingga dapat didengar
oleh semua audiens
·
Kepercayaan Diri
kemantapan dan penguasaan materi
sehingga tidak gugup atau grogi dalam penyampaian.
·
Ekspresi Diri
Penampilan yang hidup dan menarik perhatian audiens, bahasa tubuh, pandangan,
bahasa, humor yang tepat.
·
Kelancaran
Penyampaian yang jelas, sistematik, koheren. Tidak tersendat dan tanpa
transisi yang mengganggu.
·
Efektivitas
Organisasi, pemanfaatan waktu, dan cakupan materi sehingga sasaran
penyajian tercapai. Termasuk penggunaan peraga audio visual, contoh, butir
penting, dan simpulan/penutup.
·
Proses Tanya Jawab
Kemampuan menangani pertanyaan dan menjawab dengan tepat dan memuaskan.
·
Kinerja Keseluruhan
Penyajian presentasi secara keseluruhan.
Setiap poin yang
dievaluasi memiliki skor mulai 1 (sangat buruk ) hingga 5 (sangat baik).
Setelah semua poin dinilai, akan diperoleh total skor. Jika semua poin bernilai
sangat baik, maka total skornya adalah 60. Nilai ini ekuivalen dengan nilai 100
dalam penilaian dengan interval 0 – 100.
Sebaliknya, jika
hasil evaluasi ternyata semua poin dinilai sangat buruk, maka total skornya 12.
Nilai ini ekuivalen dengan nilai 0 dalam penilaian dengan interval 0 – 100.
Dengan demikian,
mengacu pada nilai ekuivalen, dapat dibuat interval skor sebagai berikut :
50 – 60 = Anda
adalah presenter yang excellent dan pertahankan kemampuan anda.
40 – 49 = Potensi
anda untuk menjadi penyaji materi dan presenter cukup besar.
30 – 39 = Gunakan
hasil skor untuk memperbaiki poin-poin yang menjadi kekurangan anda.
20 – 29 = Terus
berlatih adalah hal yang harus sering anda lakukan.
< 20 = Harus
belajar lagi dasar-dasar membuat presentasi yang menarik dan public speaking.
Cara Evaluasi
Presentasi
Proses evaluasi
terhadap materi presentasi dan cara penyampaiannya tersebut dapat dilakukan
melalui tiga cara, yaitu:
1. Meminta umpan balik atau tanggapan dari audiens
Metode umpan balik ini dapat dilakukan dengan membuat semacam kuesioner
kepada audiens. Pada saat sesi akhir presentasi, sebelum beralih ke sesi
berikutnya, presenter dapat membagikan kuesioner dan meminta audiens untuk
memberikan tanggapan dengan mengisi poin-poin yang tercantum didalamnya.
2. Meminta masukan dari rekan kerja atau anggota tim
Selain audiens, presenter juga perlu meminta masukan atau tanggapan dari
rekan kerja atau anggota tim lainnya. Presentasi biasanya adalah hasil kerja
sebuah tim dan disampaikan mewakili suatu organisasi, institusi atau bidang
kerja.
Setelah menyampaikan presentasi, presenter dapat meminta saran dan
tanggapan anggota tim terhadap presentasi yang telah dilakukan.
3. Mendokumentasikan kegiatan presentasi
Selain umpan balik dan masukan dari audiens, presenter juga dapat
mengevaluasi presentasinya dengan meminta tolong rekan kerja atau anggota tim
untuk merekam selama presenter menyampaikan materinya.
Dari hasil
rekaman video tersebut, presenter dapat memutar ulang rekaman presentasi
tersebut dan mengetahui kekurangan yang ada serta permasalahan yang terjadi.
Seperti halnya seorang pemain bulutangkis atau sepakbola yang merekam
pertandingannya, kemudian memutar ulang pertandingan tersebut untuk mengetahui
kelemahan atau kesalahannya.
Cara ini juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah presentasi yang ditampilkan telah
sesuai dengan yang dilakukan pada saat latihan beberapa hari sebelumnya.
Proses evaluasi
setelah presentasi perlu dilakukan dengan tujuan agar presenter dapat
mengetahui kekurangan-kekurangan dan memperbaikinya. Dengan cara tersebut, pada
saat presentasi selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.
Komentar